
Ket.:
-
NA = Network Address
-
FH = First Host
-
LH = Last Host
-
BA = Broadcast Address
-
SM = Subnet Mask
Hardware pada jaringan :
1. Sebuah Router
2. 2 buah Multilayer Switch
3. 9 buah Switch
4. 20 clients
Topologi : Tree
Pada gambar jaringan diatas, router bertindak sebagai Core Layer, multilayer sebagai Distribution Layer dan switch &
hosts pada bagian Access Layer.
Core
layer untuk bertanggung jawab untuk mengirim sebuah data secara tepat dan
andal, tujuannya hanyalah men-switch data secepat mungkin. Core layer dapat
memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan suatu paket data pada kecepatan yang sangat tinggi.
Core
layer memiliki tugas dan fungsinya, seperti
Tugas Core layer:
1) Melakukan
design jaringan dengan kehandalan yang tinggi.
2) Melakukan
design untuk kecepatan dan latency yang rendah.
b) Fungsi
Core layer:
1) Mengatur
traffic data (switching).
2) Mengatur
kapasitas traffic data dan mengirim traffic data ceapt dan handal.
Core layer juga dapat digunakan beberapa device,
yaitu:
1) Mesin
core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2) Router.
3) Multiplexer.
4) PBX.
Distribution
layer bekerja untuk mengontrol arus lalau lintas jaringan dengan pengawasan dan
perencanaan broadcats domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara
Vlans diterapkan pada access layer. Distribution layer juga memiliki tugas dan
fungsinya:
Tugas Distribution layer:
1) Routing
antar layer atau antar subnet Vlans di access layer
b) Fungsi
Distribution layer:
1) Routing
(dalam satu autonomous system).
2) Filtering
(dalam satu autonomous system).
3) Service
handling.
4) Mengendalikan
konektivitas/po;icy.
5) QOS.
Access
layer untuk menyediakan sarana untuk menyambungkan perangkat ke jaringan dan
mengontrol perangkat yang diizinkan untuk berkomunikasi pada jaringan. Access
layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang
ingin berhubungan dengan jaringan luar.
Jaringan dibangun dengan memperhitungkan data backup yang didominasi menggunakan
kabel UTP. Namun kekurangan kabel UTP adalah kecepatan transfer data yang cukup
lambat dibanding kabel lainnya. Untuk mensiasatinya maka pada port UTP
menggunakan Gigabit Ethernet yang dapat menunjang kecepatan transfer data lebih
cepat dibanding port UTP biasa. Pada jaringan tersebut juga menggunakan cukup
banyak kabel untuk menangani jika terjadi putus data/kabel, maka data dapat
mengalir lewat jalur/kabel lainnya. Pembagian IP dan Subnet Mask seperti yang ada pada gambar diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar